LEARNING TOUR BALONGAN


 Selain wisata pantainya yang sangat terkenal,gerabah balongmulyo tidak kalah terkenalnya.Desa Balongmulyo kecamatan Kragan merupakan pusat pembuatan gerabah yang berada di wilayah Rembang pesisir pantai utara Jawa Tengah.Sekitar tahun 80an masyarakat di sana bermata pencarian utama gerabah.Namun,sekarang mata pencarian ini semakin surut.Dari sekitar 525 KK hanya 55 KK yang masih bekerja sebagai pembuat gerabah.Hal yang membuat mata pencarian ini surut di karenakan produk gerabah kalah saing dengan produk berbahan plastik dan logam.Hampir semua orang lebih memilih menggunakan produk berbahan plastik dan logam di karenakan lebih praktis dan tidak mudah pecah.


Bahan baku pembuatan gerabah balongan berasal dari tanah sawah dan pasir halus.Tanah liat di ambil dari tanah bengkok milik kepala desa setempat yang berada di sebelah desa.Gerabah balongan memiliki dua motif khas yaitu motif jaring dan sirip yang di hasilkan dari kayu merlot.


Untuk mengetahui kerajinan apa saja yang di hasilkan oleh pengrajin gerabah balongan kami melakulan wawancara di sebuah rumah warga yang saat ini masih bekerja sebagai pengrajin gerabah dengan di dampingi Bapak kepala desa dan Guru mapel.

Tidak lama kami berhenti di salah satu rumah milik pengrajin gerabah yang bernama Ibu Siti.Beliau mengaku sudah mulai membuat kerajinan gerabah sejak kecil hingga saat ini.Ibu Siti mewarisi keahlian dari Neneknya.Kami di jelaskan bagaimana proses pembuatan gerabah dari awal hingga ahir.Dari mulai pengumpulan alat dan bahan,Proses pembuatan,pengeringan,pembakaran,pembuatan motif,hingga finishing.

"Ini kerajinan yang ibu bikin nak,ada kendil,kekep,cowek,kuali,dan masih ada banyak di sana."ucap bu siti saat di wawancarai oleh rekan kami.


Ibu Siti bercerita bahwa beberapa waktu lalu ada yang memesan satu truk kerajinan gerabah miliknya yang saat ini belum selesai di buat.Karena sekarang musim penghujan proses pengeringan gerabah memakan waktu yang lumayan lama.Beliau juga menjelaskan beberapa kendala yang di alaminya saat membuat gerabah yaitu gerabah yang di buatnya sering pecah serta bahan baku yang agak sulit di dapat.
Banyak penduduk di sana yang sudah tidak bekerja sebagai pengrajin gerabah di karenakan bahan yang sulit di dapat tetapi harga jualnya yang sangat murah.Dari mulai Rp 2.500 sampai Rp 5.000 saja.

"Bu ini bikin motifnya menggunakan apa ya bu.?"ucap rekan kami yang kemudian di jawab oleh Ibu Siti.

"Ini menggunakan kayu merlot nak,ini yang menjadi ciri khas gerabah balongan."jawab ibu Siti.

Setelah berbincang lumayan lama dengan Ibu Siti salah satu rekan kami mencoba membuat cowek dan dengan senang hati Ibu Siti mengajarinya.Prosesnya cukup mudah,yang pertama ambil tanah liat secukupnya kemudian taruh di atas alat pembuat gerabah tradisional,setelah itu putar alat kemudian bentuk tanah liat membentuk cowek,pegang kain kecil kemudian basahi,gunakan kain kecil itu untuk membantu proses pembuatan,putar terus alatnya sembil usapkan kain basah tersebut di bagian pinggir tanah liat sampai membentuk cowek.Rekan kami sedikit kesulitan karena,membuat cowek tidak semudah yang di bayangkan.Setelah beberapa kali gagal ahirnya berhasil walaupun sedikit berantakan.Setelah selesai wawancara kami pamit pulang dan tak lupa memberikan souvenir kepada Ibu Siti sebagai ucapan terimakasih.

Dari perjalanan Learning tour kami ke desa Balongmulyo,kami mendapatkan banyak sekali pengalaman yang sebelumnya belum pernah kami dapatkan.Kami dapat melihat proses pembuatan gerabah dan belajar cara membuatnya.Sebagai generasi muda yang berprestasi alangkah baiknya jika kita melestarikan gerabah desa Balongmulyo agar tidak punah,dengan cara belajar membuatnya.


Learningtour smapa ©2021






Komentar

Postingan populer dari blog ini

TRANSKIP WAWANCARA BERSAMA BAPAK KAPOLSEK GUNEM

PENELITIAN PERUBAHAN SOSIAL DESA PUNJULHARJO

Hubungan Rempah-Rempah Dengan Integrasi Sosial